BALIKPAPAN - Balikpapan Fashion Week (BFW) menjadi salah satu agenda dari rangkaian kegiatan ALKI II Zone Investment Forum yang digelar mulai tanggal 24-29 Oktober 2023. Mulai dari desainer lokal Balikpapan hingga tanah air dilibatkan.
Bahkan desain batik kelubut oleh Ketua Dekranasda Kota Balikpapan, Nurlena Rahmad Mas'ud juga ikut meramaikan. Balikpapan Fashion Week digelar di Atrium Pentacity Mall Balikpapan Super Block (BSB), Jumat (27/10/2023). Pada Balikpapan Fashion Week kali ini hadir pula desainer Ida Royani yang turut menampilkan rancangannya.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan, Ratih Kusuma mengungkapkan, pelanggar BFW ini adalah salah satu kegiatan untuk menyemarakkan ALKI II Zone Investment Forum. Diharapkan kegiatan ini bisa saling berkolaborasi dan mendukung terwujudnya momentum bagi industri kreatif Kota Balikpapan.
BFW diharapkan tidak hanya menjadi ikon perkembangan fesyen tanah air, tapi juga jadi tempat promosi karya perajin lokal Balikpapan. Termasuk kalahan UMKM agar makin dikenal dan mendapat tempat di industri fesyen nasional bahkan ke mancanegara.
Seperti yang dicapai kedua anak muda lokal Kota Balikpapan, Meidiva Maulidiya dan Nur Fadia Fildzah, pelajar SMK Negeri 4 Kota Balikpapan yang mendapat kesempatan mengikuti Front Row Paris 2023, sebuah fashion week bergengsi di Paris pada 2-3 September 2023.
"Artinya secara kualitas SDM kita di sektor kreatif tidak kalah. Apalagi didukung kemajuan teknologi. Sekat pembatas yang selama ini menghambat bisa diatasi," kata Ratih.
Terlebih dengan momentum Balikpapan sebagai beranda ibu kota negara. Juga Balikpapan yang menjadi salah satu daerah strategis di ALKI II. Diharapkan kota beriman bisa mensejajarkan dengan daerah lain yang lebih dahulu maju.
"Saya sampaikan apresiasi kepada Dekranasda kota Balikpapan dan semua pihak terkait konsistensi dalam mengembangkan sektor kreatif. Sehingga terus tumbuh belum jadi andalan perekonomian daerah," katanya.
Ketua Dekranasda Kota Balikpapan, Nurlena Rahmad Mas'ud mengapresiasi acara ini. Diharapkan para perancang busana fesyen Nusantara ke depannya bisa hadir di Balikpapan. "Ini paling bagus setelah tiga tahun kita laksanakan ini," katanya.
Nurlena mengatakan, penting juga untuk selalu mengemas dan update mengenai produk-produk para desainer ini. Salah satu cara agar semakin dikenal adalah rajin mengikuti event semacam ini. "Kita bisa promosikan di event ataupun di Galeri Dekranasda Kota Balikpapan. Kami buka peluang untuk perajin Kota Balikpapan," katanya.
Ia juga berharap bisa mengadakan event serupa agar perancang kota Balikpapan bisa makin dikenal secara nasional dan internasional. "Seperti anak kita dari SMK Negeri 4. Luar biasa bisa tampil di Paris," katanya.
Di kesempatan ini Nurlena mengombinasikan batik kelubut dengan dasain khas anak muda. Menurutnya saat ini anak muda semakin banyak melek fesyen. Di sini ia ingin memperkenalkan batik kelubut khas Balikpapan.
"Apalagi sekarang fashion Balikpapan sudah sangat baik dan mampu bersaing. Kegiatan semacam ini sudah lebih banyak dan ditambah lagi saat ini berkolaborasi dengan pemerintah. Dengan kerjasama ini sekarang makin meningkat," katanya.
Sementara, General Manager Pentacity dan Ewalk Mall BSB Yudi Saharudin mengungkapkan, BFW adalah kegiatan tahunan yang kali ini digelar menjadi rangkaian dari ALKI II Zone Investment Forum. "Kita berharap kedepannya ini memberi efek luar biasa, terutama dari sisi ekonomi," katanya.
Ia berharap kedepannya ada dampak ekonomi yang luar biasa dari kegiatan semacam ini. Saat ini BSB juga mengalami peningkatan kunjungan. Bahkan ALKI II Zone Investment Forum turut mendongkrak peningkatan okupasi BSB maupun hotel-hotel di sekitar. (diskominfo/cha/mgm)