BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan bersama Pertamina Patra Niaga menyampaikan rilis kepada awak media, Senin (27/11/2023) di lobi Balaikota Balikpapan. Kedua pihak memaparkan terkait antrean BBM yang belakangan terbatas hingga menyebabkan antrean di sejumlah SPBU.
Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga juga melaksanakan audiensi dengan Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud di VIP Room Balaikota. Dalam kesempatan tersebut Wali Kota didampingi Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian, Sri Hartini Anugraha dan Tenaga Ahli Wali Kota, Hendri.
Sales Branch Manager Rayon I Kaltimra, Ferry Fernando mengungkapkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pemerintah kota terkait antrian BBM di SPBU di Kota Balikpapan.
Per Sabtu, 25 November lalu telah dikeluarkan kebijakan di SPBU Stalkuda dan SPBU Sepinggan. "Bahwa ditetapkan sebagai SPBU pertalite yang hanya melayani kendaraan roda dua. Karena kami melihat titik kemacetan terbesar di dua SPBU tersebut," bebernya.
Sementara untuk kendaraan roda empat dapat mengisi BBM di SPBU MT Haryono, DAM dan SPBU Gunung Guntur. Ini dilakukan sebagai pengalihan agar tidak terjadi kemacetan di jalan-jalan tersebut.
"Ini sudah kami laksanakan memasuki hari ketiga. Dapat dilihat ada dua SPBU antriannya kini sudah mulai normal. Juga di MT Haryono kami lakukan penambahan jam operasional. Yang tadinya untuk pertalite sampai jam 22.00 WIB malam, kini diperpanjang hingga pukul 24.00 Wita," urainya.
Uji coba juga sudah dilakukan bagi kendaraan ojek online yang dapat mengisi pada malam hari. Diharapkan kebijakan ini bisa dijalankan dan bisa membantu masyarakat untuk mengatasi antrean.
Sementara itu untuk pelanggan yang menggunakan BBM non subsidi seperti Pertamax series maupun dex series, Pertamina tetap sediakan jalur khusus. Sehingga bagi pengguna BBM non subsidi akan tersedia jalur khusus tersebut. "Identitasnya biasa menggunakan karpet merah yang ada di pintu masuk. Sehingga untuk pengguna BBM non subsidi harusnya tidak ada antrean," ujarnya.
Untuk diketahui di Balikpapan ada total 14 SPBU, dan dua diantaranya tidak lagi melayani roda empat untuk BBM bersubsidi atau pertalite. "Karena memang pengalihannya di Gunung Guntur dan MT Haryono, DAM," sebutnya.
Sementara, Sri Hartini Anugraha menyampaikan, Terkait hal ini Wali Kota Rahmad Mas'ud memberi arahan, bahwa diharapkan pihak Pertamina membangun SPBU. Karena di Balikpapan SPBU masih dirasa kurang untuk memenuhi seluruh wilayah di kota Balikpapan.
"Kalau semakin kami melihat jumlah penduduk, apalagi dengan perpindahan IKN (Ibu Kota Nusantara), harusnya jumlah SPBU bisa lebih banyak. Kita juga harus melayani warga-warga pendatang," tuturnya.
Dalam hal ini Pemerintah Kota Balikpapan berupaya mengawasi distribusi BBM subsidi. Namun secara internal pengawasan berada pada kewenangan Pertamina. Sementara pemerintah kota Balikpapan kewenangannya berada di pengawasan pelaksanaan kegiatan distribusi.
Untuk diketahui, kuota pertalite disebutkan mencukupi hingga akhir tahun. Pertamina Patra Niaga juga menyiapkan untuk di akhir tahun akan ada periode Natal dan Tahun Baru. "Jadi akan kami maksimalkan. Estimasi akan mencukupi sampai 31 Desember," katanya. (diskominfo/cha/mgm)