BALIKPAPAN – RSUD Beriman Kota Balikpapan telah membuka rekrutmen tenaga medis non ASN. Sebanyak 26 orang tenaga medis rencananya akan bergabung. Pembukaan rekrutmen ini dilakukan karena sebelumnya sebanyak 30 orang tenaga medis mengundurkan diri untuk mengikuti tes PPPK.
Ini dilakukan demi meningkatkan pelayanan RSUD Beriman. Hal ini disampaikan Direktur RSUD Beriman dr. Ifransyah Fuadi. Ia mengatakan, pihaknya hanya bisa melayani pasien dengan 83 bed atau tempat tidur dari total kapasitas 130 bed. “sehingga kami perlu merekrut tenaga medis lantaran pelayanan tidak bisa tertunda,” ucapnya.
Sejauh ini pihaknya telah merekrut tenaga medis. Diantaranya perawat sebanyak 20 orang, bidan 2 orang, apoteker, dan lainnya. Total penambahan tenaga medis sebanyak 26 orang. Mereka semua berstatus honorer. “Kalau tenaga dokter Insyaallah cukup. Sekarang total tenaga medis 430 orang,” katanya.
Selain melakukan rekrutmen tenaga medis, RSUD Beriman mulai menuju digitalisasi. Misalnya dengan meluncurkan sistem informasi rumah sakit dan anjungan mandiri. Perubahan lainnya, RSUD Beriman sudah memiliki radiologi tetap yang dulu masih sistem pinjam dari Penajam Paser Utara.
“Kemudian sudah ada dokter spesialis bedah saraf dan dokter bedah umum untuk memberi layanan sore hari,” jelasnya. Serta terakhir akan bergabung ahli gizi klinik berstatus PPPK. Menurutnya sejauh ini yang belum terealisasi sesuai renstra yakni kebutuhan dokter spesialis urologi.
Tak hanya tenaga medis, Ifransyah melakukan perbaikan sarana prasarana. Seperti yang kerap menjadi keluhan pasien, RSUD Beriman butuh penambahan AC split. Selain itu dilakukan pula perbaikan AC yang sudah berusia sekitar 8 tahun. "Kalau AC split sebagai backup AC sentral agar tidak cepat rusak,” imbuhnya.
Juga dilakukan sejumlah perbaikan lain seperti perbaikan sarana plafon yang mengalami kebocoran dan meningkatkan jumlah Bed Occupation Rate (BOR). “Alhamdulillah sekarang sudah memenuhi standar,” tuturnya.
Upaya perbaikan sarana dan prasarana di RSUD Beriman ini dilakukan lantara fasilitas pelayanan kesehatan ini adalah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), sehingga Pemkot Balikpapan memberi dukungan anggaran. "Karena semua tidak bisa ditunda demi pelayanan," pungkasnya. (diskominfo/cha/mgm)