BALIKPAPAN - Bappeda Litbang Kota Balikpapan kembali melaksanakan lomba Krenova yang merupakan ajang kreativitas dan inovasi. Lomba ini mencakup berbagai hal, mulai dari ide baru hingga menerapkan solusi-solusi baru untuk permasalahan yang ada.
Kepala Bappeda Litbang, Murni didampingi Kabid Litbang, Alih Janu Putra mengungkapkan, ada beberapa bidang yang mencakup kreativitas dan inovasi. Meliputi pengembangan produk dan layanan, teknologi, pendidikan dan pembelajaran, bisnis dan manajemen, serta ilmu pengetahuan dan penelitian.
"Jadi misalnya seperti perbaikan atau pengembangan yang menghadirkan sesuatu yang berbeda atau lebih baik dari
yang sudah ada, juga pembuatan perangkat keras baru, perangkat lunak, aplikasi, platform, dan sistem yang dapat mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan
hidup," ungkapnya.
Selain itu juga dapat pula inovasi berupa pengembangan kurikulum pembelajaran baru yang lebih menarik, efektif, dan inovatif; inovasi di bidang bisnis dan manajemen yang mencakup pengembangan model bisnis baru, strategi pemasaran yang kreatif, manajemen sumber daya manusia yang inovatif, dan cara-cara baru untuk memimpin dan mengelola organisasi.
"Kalau ilmu pengetahuan ada mencakup penemuan dan inovasi di bidang ilmu
pengetahuan dan penelitian. Baik itu di bidang sains, ilmu sosial, kedokteran, teknik, atau bidang lainnya. Juga inovasi mencakup pengembangan solusi baru untuk masalah sosial," katanya.
Mereka yang menjadi peserta terbagi menjadi 5 kategori. Yaitu kelompok pelajar,
mahasiswa, akademisi, masyarakat umum dan perangkat daerah. "Proses penjaringan peserta telah dilaksanakan mulai bulan januari 2024. Adapun sosialisasi
dilaksanakan ke sekolah, universitas, dan kantor. Selain itu juga dilakukan melalui media sosial dan banner," jelasnya.
Ia menambahkan, mulai tanggal 6 hingga 8 Mei masuk pada tahap presentasi inovasi dan penilaian dari tim juri. Para dewan juri adalah dari Kemendagri, Puslatbang LAN KDOD Samarinda, Universitas Mulawarman, Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Timur dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Para juri akan melakukan penilaian pada beberapa aspek. Seperti rencana inovasi dengan poin 20 persen, inovasi dengan poin 20 persen, kemanfaatan 25 persen, pemetaan sumber daya 15 persen, desiminasi 10 persen, komunikasi 5 persen, dan kelengkapan data 5 persen.
"Untuk aspek inovasi, akan jadi nilai tambah untuk stakeholder. Harus memiliki unsur kebaruan, bisa direplikasi serta berkelanjutan," tambahnya.
Kegiatan ini berlangsung mulai bulan Januari hingga puncaknya pada 15 Mei mendatang. "Kegiatan ini kami lakukan sejalan dengan visi misi wali kota yang telah tertuang dalam dokumen RPJMD Kota Balikpapan. Ya itu mewujudkan SDM yang berkualitas dan berdayasaing di kota Balikpapan," terangnya.
Lomba ini juga menjadi wadah bagi para peserta yang ingin mengekspresikan kreativitas. Diharapkan bisa jadi dorongan besar bagi individu atau tim untuk memikirkan ide baru dan solusi inovatif. "Karena Pada pelaksanaan lomba, kreativitas dan inovasi seringkali muncul dengan ide baru dan pendekatan yang belum pernah terpikirkan sebelumnya," tuturnya lagi.
Lomba semacam ini juga bisa memperluas jaringan kolaborasi antara pemangku kepentingan lokal, termasuk pelaku usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat sipil.
"Dengan demikian dapat meningkatkan Indeks Government Award (IGA) yang menjadi salah satu instrumen yang efektif dalam mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," tandasnya. (diskominfo/cha/mgm)