UPTD PPA Kota Balikpapan Edukasi dan Ajak Pelajar Cegah Bullying


BALIKPAPAN - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) melalui UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) mengajak pelajar Kota Balikpapan untuk melawan Bullying. Mereka diberikan pemahaman mengenai apa itu bullying agar tidak menjadi pelaku maupun korban.

Kepala UPTD PPA Kota Balikpapan, Esti Santi Pratiwi mengungkapkan, pihaknya melakukan sosialisasi pencegahan dan penanganan bullying terhadap perempuan dan anak. Sosialisasi ini dilaksanakan melalui talkshow yang diikuti para pelajar SMP dan beberapa orangtuanya.

"Kami memperingati Hari Anti Bullying internasional yang jatuh pada 4 Mei lalu. Kami melihat semakin tahun kasus bullying ini mengalami peningkatan. Makanya kami berharap ke depan orang-orang paham," ungkapnya usai pelaksanaan Talkshow Pencegahan dan Penanganan Bullying di Kota Balikpapan, Sabtu (18/5/2024) di Pentacity Mal BSB.

Menurutnya selama ini masyarakat belum memahami seperti apa itu bullying. Terkadang pelaku merasa yang dilakukan hanya bercanda, padahal korban merasa dibully. Maka melalui talkshow Ini diharapkan masyarakat tahu seperti apa itu bullying. "Jadi memberikan edukasi pada masyarakat, khususnya anak-anak sekolah," katanya.

Selain kepala UPTD PPA, narasumber merupakan psikolog klinis dari Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) DP3AKB Kota Balikpapan. Para peserta juga diberitahu bagaimana cara melaporkan apabila mengalami bullying. Ini bisa dilakukan melalui hotline maupun datang secara langsung ke kantor UPTD PPA di Jalan Milono, kawasan Gunung Pasir, Gung Sari Ilir.

"Para siswa merespon dengan baik kegiatan ini. Karena selama ini banyak pelaku yang menyangka apa yang mereka lakukan adalah bercanda. Korban juga melalui kegiatan ini jadi paham bagaimana melawan perilaku bully terhadap dirinya," jelasnya.

Pihaknya pun mengedukasi para guru, bagaimana jika anak mengalami bullying. Bagaimana mengatasinya. Karena anak korban bullying ini apabila tidak ditangani dengan benar ke depannya bisa menjadi pelaku. "Sekarang kemungkinan terburuk bullying ini bisa berdampak pada psikologis korban hingga kemungkinan menyakiti diri sendiri. Ini yang harus ditangani sebelum terlambat," katanya.

Banyak korban tidak berani melawan. Kebanyakan dari korban ini tidak tahu bagaimana cara agar tidak menjadi korban. Anak-anak ini diedukasi cara agar dirinya tidak terus menjadi korban bullying.

"Untuk mencegah menjadi korban bullying, seseorang harus tegas dan percaya diri. Bagaimana membentengi diri. Bisa juga dengan menjauh atau berteriak. Bisa juga dengan berteriak untuk meminta pertolongan. Untuk mencegah bullying maka harus melawan," tegasnya.

Selain talkshow, para pelajar dari beberapa SMP juga membuka stand Anti Bullying. Di dalam stand tersebut mereka akan menjelaskan bagaimana pencegahan bullying yang dilakukan di sekolah mereka. Stan ini juga semakin seru dengan berbagai pernak-pernik maupun permainan yang bisa dicoba oleh para pengunjung mal.

Salah seorang Pelajar dari SMP Negeri 11 Kota Balikpapan, Zahira menyampaikan pengalamannya mengenai bullying. Salah seorang teman yang ia kenal mengalami bullying lantaran introvert. "Dia yang takut mencoba hal baru kemudian dibully oleh mereka yang lebih kuat," katanya.

Ia berpesan kepada para korban bullying untuk jangan malu mengekspresikan diri sendiri. Karena menurutnya tiap orang memiliki kekuatan yang sama. "Jangan tidak percaya diri dengan kemampuan dan kekuatanmu sendiri," katanya.

Ia pun berpesan agar pelaku menghentikan tindakan negatif berupa bullying. Karena harusnya tiap orang bisa berteman dengan siapapun. Bisa jadi orang tertentu yang terlihat tidak mampu hanya perlu beradaptasi. "Jadi kita harus bisa menerima satu sama lain," ungkapnya.

Sementara, Nauval Yanu dari SMP Negeri 14 Balikpapan menyampaikan pemahamannya terkait apa itu bullying. Juga program anti bullying yang dilaksanakan di sekolahnya. Menurutnya, bullying ini adalah perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja dan terus-menerus kepada pihak yang lemah yang mudah dihina dan tidak bisa membela diri.

"Cara mengatasinya mungkin kita bisa melakukan sosialisasi anti bullying, juga bagi yang paham harus menjadi contoh yang baik. Di sekolah kami memiliki program untuk mencegah bullying. Biasa di hari Jumat kami lakukan sosialisasi mengenai apa itu agen perubahan, apa itu bullying dan apa-apa saja jenis bullying," (diskominfo/cha/mgm)