BALIKPAPAN - Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang diperingati setiap tanggal 20 Mei diharapkan menjadi momentum untuk menggerakkan anak-anak muda. Sebagaimana diamanatkan undang-undang, bahwa bangsa ini bisa seperti sekarang tidak terlepas dari peran anak-anak muda.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud mengungkapkan, sesuai komitmen Presiden Joko Widodo, untuk menuju Generasi Indonesia Emas 2045, dari sekarang generasi anak muda mesti disiapkan.
"Pinter sejarah intelektual, melek secara teknologi dan memiliki kecerdasan spiritual. Ini adalah upaya untuk membawa peradaban Indonesia ke depan jadi bangsa yang lebih besar lagi dan beradab juga berakhlakul karimah," tegas Wali Kota Balikpapan.
Menurutnya anak muda Kota Balikpapan sangat kreatif. Banyak yang telah dihasilkan para anak muda ini. Namun ciri khas anak muda Balikpapan mesti tak hanya kreatif tapi juga agamis. "Banyak sekali konten yang telah dihasilkan anak-anak muda Kota Balikpapan. Juga kita bisa melihat mereka ada di sektor wiraswasta," ungkapnya.
Ia mengatakan, para anak muda kota Balikpapan selalu bisa mengikuti perkembangan zaman. Ini menjadi kesempatan pemerintah kota Balikpapan juga untuk terlibat bersama anak muda, memfasilitasi.
"Balikpapan itu heterogen. Maka ada beragam kultur budaya hingga agama di kota ini. Dengan keberagaman agama pun, anak-anak muda harus tetap tidak meninggalkan kepercayaannya masing-masing," ungkapnya.
Anak muda mesti tetap menjalankan kepercayaan masing-masing agar bisa menjadi modal benteng pertahanan dalam menjalankan kehidupan. Diharapkan perbedaan yang ada menjadi awal toleransi atas perbedaan dan untuk saling menghargai antar sesama. "Karena dalam agama ini ada norma dan aturan," imbuhnya.
Pada momen Harkitnas ini lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan melaksanakan upacara yang dipimpin Wali Kota Balikpapan sebagai inspektur upacara. Dalam amanatnya, ia membacakan sambutam Meteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
Pada sambutan tersebut ia menyampaikan, kemajuan teknologi adalah keniscayaan. Sehingga penting jadi pemain juga bukan hanya ikut-ikutan demi bisa menggapai tujuan. "Hari ini hingga dua dekade ke depan, merupakan momen krusial yang akan sangat menentukan melangkah kita mewujudkan itu semua," ungkapnya.
Ia juga memaparkan bagaimana lahirnya Organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908. Yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hari berdirinya Boedi Otomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional.
"Embrio Indonesia lahir dari kemajuan modern dan pencerahan. Dari kaum muda berpendidikan yang tidak kehilangan identitas ke-Indonesian-annya. embrio Indonesia lahir dari keragaman kaum muda sebagai embrio bangsa," serunya.
Di tangan kaum muda terdidik inilah cita-cita kemerdekaan dan kebebasan dirumuskan dan diperjuangkan. Menurutnya, kemerdekaan hanya bisa dicapai jika manusia setara dan bebas. "Maka kebangkitan nasional adalah penanda lahirnya zaman baru. Pencetus cara berpikir baru," ungkap wali kota.
Lalu kini generasi penerus berada pada fase kebangkitan kedua. Yaitu melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. "Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad lalu, kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru," lanjutnya.
Kemajuan teknologi telah menjadi zaman baru. Pada titik ini, penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan bagi rakyat Indonesia untuk menyongsong Indonesia Emas. "Setiap hari inovasi teknologi digital bertumbuh. Dan siapa yang menguasai teknologi, itulah yang akan menjadi pemenang," katanya.
Apalagi dnegan bonus demografi menunjukkan bagaimana 60% penduduk Indonesia dalam dua dekade ini menjadi tenaga usia produktif yang siap mengembangkan inovasi-inovasi baru.
"Maka seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo, peluang kita menjadi negara maju ada dalam 10 hingga 15 tahun ke depan. Ya itu dengan memaksimalkan bonus demografi ini," harapnya. (diskominfo/cha/mgm)