BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan terus berupaya menyempurnakan program-program terkait enam dimensi Smart City, yang meliputi Smart Governance, Smart Branding, Smart Environment, Smart Living, Smart Society, dan Smart Economy, sehingga pada Rabu (22/5/2024), Dewan Smart City Kota Balikpapan melaksanakan Rapat Kerja Dewan Tim Pelaksana dan Forum Smart City di Hotel Platinum Balikpapan.
Kegiatan ini dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Balikpapan, Andi Muhammad Yusri Ramli. Menghadirkan berbagai pihak, seperti Organisasi Perangkat Daerah (OPD), akademisi, Perumda, perwakilan media, tokoh pemuda Balikpapan dan lainnya.
Kepala Bappeda Litbang Kota Balikpapan, Murni mengungkapkan, pada rapat kerja dewan tim pelaksana dan forum Smart City ini pihaknya menyampaikan pendapat dari masing-masing stakeholder. Menurutnya banyak masukan yang ditampung terkait Smart City.
"Antara lain yang terbaru ada suara masyarakat. Pertama adalah Klik Balikpapan. Ini berupa portal yang hanya butuh satu kali klik untuk mengakses semua informasi," sebut Murni.
Dengan layanan satu kali klik untuk semua informasi, diharapkan masyarakat bisa lebih mudah mengakses beragam informasi terkait Pemerintah Kota Balikpapan.
Hal lain yang jadi perhatian adalah layanan tanggapan masyarakat. Saat ini, untuk layanan tanggapan tersebut diatur oleh Pemerintah Pusat. Padahal, Pemerintah Kota Balikpapan telah memiliki sistem layanan seperti Si Tanggap yang merupakan program Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Balikpapan. Maka menurutnya, ini dipertimbangkan untuk kembali diaktifkan.
"Untuk Klik Balikpapan, berbagai informasi mulai dari pariwisata hingga sistem kesehatan semuanya tersedia. Ini juga baik. Usulan semacam ini positif. Juga selanjutnya tinggal dikembangkan digitalisasinya," tuturnya.
Namun begitu ia menekankan bahwa Smart City bukan hanya persoalan digitalisasi, tetapi bagaimana agar masyarakat Balikpapan juga menjadi warga yang cerdas pada penerapan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam penerapan dimensi Smart Enviroment. "Misalnya tentang sampah atau pelaksanaan aturan tertentu," katanya.
Pihaknya juga mendapatkan evaluasi dalam pelaksanaan Smart City Kota Balikpapan oleh sejumlah ahli. Kemajuan Kota Balikpapan terkait penerapan Smart City dianggap sudah meningkat dan baik. "Namun kami saat ini masih dalam pelaksanaan ya. Dan program baru bisa dievaluasi jika sudah (selesai, red) dilaksanakan," ujarnya.
Beberapa yang perlu diperbaiki, Balikpapan masih dianggap kurang dalam hal rincian sasaran satu program, termasuk dampak ekonomi program tersebut. "Jadi masih kurang terperinci. Maka saya sampaikan semua harus lebih detail lagi. Dengan begitu nilai kita akan meningkat. Yang terpenting ada keterlibatan pentahelix," tutur Murni.
Sebagai informasi, Pentahelix adalah kolaborasi lima unsur subjek atau stakeholder, yaitu akademisi, bisnis, masyarakat, pemerintah dan media.
Plt Kepala Pertanahan dan Penataan Ruang (DPPR) Kota Balikpapan, Farid Rizal melihat kegiatan ini sebagai sarana positif untuk evaluasi berbagai hal yang telah dan akan dilaksanakan. Di samping itu juga sejumlah titik yang harus diperbaiki dapat dibenahi. "Ini juga memacu para OPD untuk berinovasi, berkreasi, untuk melaksanakan salah satu dari berbagai dimensi Smart City," katanya.
Dirinya menyampaikan, bahwa dari DPPR ada program Smart Government yang berkaitan dengan pelayanan publik. Ini berorientasi pada pelayanan geospasial, yakni One Map One Data yang sudah bisa diakses oleh investor maupun masyarakat umum. "Dalam hal akan melakukan investasi terhadap pola ruang atau struktur ruang," katanya.
Yang terbaru sudah dilakukan pengembangan berupa keterangan rencana kota (KRK) online sebagai salah satu syarat untuk mengajukan persetujuan bangunan gedung. "Ini kami modifikasi. Sehingga persyaratan yang tadinya ada 10 menjadi 5 saja. Intinya adalah untuk memudahkan masyarakat untuk memperoleh KRK," katanya.
Direktur Perumda Manuntung Sukses, Andi Sangkuru mendukung pelaksanaan kegiatan ini, karena tiap stakeholder diajak untuk urun rembuk membicarakan Balikpapan ke depan dalam konteks Smart City.
"Maka ide dari stakeholder yang mewakili warga Balikpapan bisa dirangkum, diakomodir untuk kebaikan Balikpapan ke depannya. Karena ini selaras dengan tagline Kota Balikpapan yakni Balikpapan Nyaman," katanya. (diskominfo/cha/arh)