BALIKPAPAN - Pertumbuhan ekonomi Kota Balikpapan merupakan salah satu prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan. Hal inilah yang menyebabkan pemkot sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Balikpapan, yaitu Pekan Ekonomi Syariah Nusantara (PESAN) 2024.
Mengangkat tema “Sinergi untuk Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Syariah Sambut Ibu Kota Nusantara”, kegiatan ini dibuka pada Jumat (7/6/2025) di Plaza Balikpapan.
Mewakili Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud, hadir Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakot Andi Muhammad Yusri Ramli. Menyampaikan sambutan wali kota, Andi Yusri mengungkapkan, BI sejauh ini telah melaksanakan pekan ekonomi syariah secara konsisten.
"Di mana selain berisi tentang edukasi literasi ekonomi syariah, juga diikuti kegiatan penting lainnya. Seperti showcase produk UMKM halal dan pesantren, bantuan sertifikasi halal, seminar halal, bisnis matching dan lainnya," ungkapnya.
Balikpapan sendiri adalah salah satu kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), yang memiliki potensi besar pengembangan ekonomi syariah di Kalimantan Timur. Dengan jumlah penduduk muslim besar, yaitu sekitar 75 persen total penduduk, Balikpapan merupakan pusat perdagangan dan jasa.
"Apalagi kota ini juga banyak memiliki lembaga keuangan syariah, seperti bank asuransi maupun koperasi syariah. Pekan Ekonomi Syariah Nusantara (PESAN) ini merupakan salah satu upaya nyata untuk memaksimalkan potensi tersebut," harapannya.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang ekonomi syariah. "Harapan kami mendorong pengembangan industri halal dan meningkatkan daya saing UMKM lokal dalam memasarkan produk halal ke pasar global," katanya.
Sementara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robby Aryadi menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi. Pasalnya, keuangan syariah perlu menunjukkan kontribusi melalui peningkatan sektor-sektor unggulan halal value chain.
"Sektor unggulan halal value chain yang menjadi prioritas pengembangan di antaranya adalah sektor industri makanan halal, sektor industri fashion muslim, dan wakaf produktif sebagai alternatif sumber pembiayaan," sebutnya.
Oleh karena itu, Bank Indonesia Balikpapan, lanjut dia, bekerjasama dengan Pemerintah Kota Balikpapan, organisasi masyarakat dan perbankan syariah menyelenggarakan Pekan Ekonomi Syariah Nusantara untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Balikpapan.
Dalam kegiatan pembukaan ini terdapat 3 agenda penting. Yakni launching Halal Center Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang telah teregistrasi sebagai Lembaga Proses Produk Halal (LP3H). Juga penyerahan sertifikat halal kepada 60 UMKM yang merupakan kerjasama Bank Indonesia Balikpapan dengan Pendamping Halal Universitas Mulawarman.
Lalu yang ketiga, penyerahan sertifikat juru sembelih halal yang merupakan program kerjasama dengan PC Nadhatul Ulama Kota Balikpapan. Yakni dengan memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada 100 juru sembelih di Balikpapan. "Ketiga hal tersebut merupakan upaya nyata dalam membentuk halal value chain di Kota Balikpapan," katanya. (diskominfo/cha/ )