BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan mengikuti Focus grup discussion (FGD) bersama Staf Khusus Presiden, Rabu (17/7/2024) di Hotel Swissbel Balikpapan. FGD ini membahas isu-isu strategis terkait Ibu Kota Nusantara (IKN). Pemerintah Kota Balikpapan diwakili oleh Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Neny Dwi Winahyu.
FGD ini dihadiri Staf Khusus (Stafsus) Presiden, Grace Natali. Sejumlah isu yang dibahas antara lain progres pembangunan IKN, yang disampaikan oleh Otorita IKN. "Yang mana saat ini adalah pembangunan fase pertama dan ditargetkan selesai 2024 atau 2025," ungkap Neny.
Selain itu juga ada pemaparan Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik terkait kesiapan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sebagai daerah mitra IKN.
"Yang mana kita (Kaltim) memperoleh dampak yang luar biasa terkait dengan pertumbuhan ekonomi sejak ditetapkannya IKN di provinsi Kaltim seperti itu," terang Neny.
Stafsus Presiden, selain mendengarkan kesiapan Otorita IKN, provinsi dan daerah kabupaten/kota mitra juga mendengarkan beberapa permasalahan yang mungkin timbul sebagai dampak pembangunan IKN di Provinsi Kalimantan Timur.
"Yang jelas kita sangat mendukung pembangunan IKN. Terutama keberlanjutannya sampai ke fase-fase berikutnya," tuturnya.
Apalagi saat ini Pemerintah Kota Balikpapan sedang menyusun dua dokumen penting terkait perencanaan pembangunan hingga 20 tahun ke depan. Yakni revisi RT RW Kota Balikpapan dari tahun 2024 hingga 2043 dan RPJPD 2025 hingga 2045.
"Dan isu strategis dalam kedua dokumen tersebut adalah kesiapan kota Balikpapan sebagai daerah mitra dan super hub ekonomi IKN," bebernya.
Balikpapan, lanjutnya, siap menjadi mitra dan maju bersama IKN. Sehingga diharapkan tidak terjadi ketimpangan pembangunan antara IKN dengan Kota Balikpapan.
"Artinya kita semua sudah sinkron. Juga kita sebagai daerah mitra memiliki perlakuan khusus, baik dari sisi perencanaan, pembangunan maupun anggaran untuk pelaksanaan pembangunan," kata Neny. (diskominfo/cha/arh/mgm)