BALIKPAPAN - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan berupaya mencegah terjadinya lonjakan inflasi di Kota Balikpapan pasca deflasi Juli dan Agustus lalu. Diharapkan tidak ada lonjakan harga komoditas, apalagi pada September terpantau Kota Balikpapan kembali mengalami inflasi.
Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Balikpapan, Ahmad Muzakkir mengungkapkan, ia menyampaikan sejumlah catatan pada High Level Meeting TPID, Kamis (24/10/2024) lalu. Antara lain mengenai curah hujan, produksi lokal, dan peningkatan harga energi di pasar global.
"Kita perlu upaya untuk mengendalikan inflasi dengan membuat keterjangkauan pangan. Saya minta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengoptimalkan anggaran yang mendukung pengendalian inflasi," jelas Pjs Wali Kota Balikpapan usai membuka kegiatan di Hotel Grand Tjokro.
Hal yang bisa dilakukan seperti kerjasama antar daerah. Dengan cara identifikasi potensi Kota Balikpapan. Tujuannya agar daerah luar berminat melakukan kerjasama sesuai kebutuhan Kota Beriman.
"Kita maksimalkan keberadaan cool storage untuk penyimpanan. Stok pangan juga, apabila berlebih, bisa disimpan dan dipastikan terjaga kualitasnya," tutur Ahmad Muzakkir.
Hal yang tak kalah penting adalah memaksimalkan toko penyeimbang yang salah satunya berada di Pasar Klandasan. Fungsinya agar bisa menstabilkan harga kebutuhan pokok di pasar dan mencegah lonjakan.
Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Kota Balikpapan, Sri Hartini Anugraha menambahkan, deflasi yang terjadi di Kota Balikpapan beberapa bulan lalu disebabkan oleh beberapa komoditas seperti cabai dan bawang. Juga transportasi udara. "Sementara saat ini inflasi disebabkan oleh komodoti ikan laut," sebutnya.
Ia mengatakan, nantinya keberadaan toko penyeimbang diharapkan bisa membantu pengendalian inflasi. "Jadi toko penyeimbang ini tidak bersaing dengan pedagang. Dengan keberadaannya di pasar, diharapkan harga tidak tiba-tiba naik pada momen-momen tertentu. Karena selama stoknya terjaga, harga tidak perlu naik," terang Sri Hartini.
Momen-momen tertentu yang bisa menimbulkan keresahan masyarakat ini yang harus dijaga agar tidak berakibat lonjakan harga. "Apalagi stok sudah kita jaga. Tidak ada kekurangan stok barang kebutuhan pokok dan penting (bapokting)," terangnya.(diskominfo/cha)