BALIKPAPAN - Demi menjaga kestabilan inflasi Kota Balikpapan, saat ini sudah ada kios penyeimbang di Pasar Pandansari dan Pasar Klandasan Kota. Dengan adanya kios penyeimbang ini Pemerintah Kota Balikpapan berupaya agar ketersediaan dan harga bahan pokok dan penting (bapokting) terjaga.
Ini merupakan inovasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur, serta hasil kerja sama antara tim pengendalian inflasi daerah (TPID) dan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (GNPIF). Di Balikpapan, kios penyeimbang ini dikelola Perumda Manuntung Sukses.
Kios penyeimbang akan langsung beroperasi pasca diresmikan oleh Pj Gubernur Akmal Malik di Pasar Klandasan, Balikpapan, Kaltim, Jumat (25/10/2024).
Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Balikpapan, Ahmad Muzakkir mengatakan, kehadiran kios penyeimbang ini diharapkan dapat menekan inflasi dan memastikan kebutuhan pangan masyarakat tersedia dengan baik. Terlebih Balikpapan dikenal dengan kota jasa dan industri.
"Hal ini merujuk pada konsekuensi 70 persen aktivitas perkotaannya adalah jasa. Maka kehadiran kios penyeimbang ini penting. Kios penyeimbang disiapkan representatif untuk bisa menampung seluruh pasokan bahan pangan pokok. Supaya masyarakat bisa membeli dengan harga terjangkau," tuturnya
Beragam bapokting dijual di kios penyeimbang. Mulai dari beras, gula dan minyak, hingga sayuran holtikultura seperti cabai, bawang dan lain sebagainya. Kios penyeimbang ini disebut juga gerakaan stabilisasi inflasi terkendali (GESIT).
Direktur Utama Perumda Manuntung Sukses Andi Sangkuru mengatakan, pengelolaan oleh pihaknya akan mencakup penataan kios dan mengkoordinasikan sumber daya manusia yang bertugas.
Kendati menawarkan harga kebutuhan yang terjangkau, kios penyeimbang bukan saingan pedagang. Keberadaannya berfungsi untuk mengendalikan harga, terutama di momen-momen saat stok komoditi terus mencukupi namun berpotensi terjadi lonjakan harga. "Kita ikhtiar saja, diharapkan kios penyeimbang ini dapat mengendalikan inflasi," tandasnya. (diskominfo/cha)