BALIKPAPAN - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 semakin dekat. Pemerintah Kota Balikpapan terus berupaya agar tingkat partisipasi pemilih di Kota Beriman meningkat dari pemilihan umum (pemilu) Februari lalu maupun pilkada sebelumnya.
Tak hanya meningkatnya partisipasi, tapi juga pilkada yang damai jadi prioritas pemerintah kota. Pada Senin (28/10/2024) di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, para tokoh adat, budaya, agama, pemuda, masyarakat sebagai perwakilan golongannya membacakan deklarasi damai pilkada serentak 2024.
Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Balikpapan Ahmad Muzakkir mengungkapkan, di Kota Balikpapan banyak pemimpin yang cerdas. Yang terpenting adalah kebijakan pemimpin yang terpilih nantinya bisa bersinergi dengan kebijakan nasional.
"Masyarakat mendambakan pemimpin yang bisa mewadahi dan memahami karakteristik, menyusun program-program yang pada ujungnya untuk kesejahteraan rakyat. Dengan kandidat yang ada, masyarakat bisa menentukan pilihan mereka berdasarkan visi misi pasangan calon," tutur Ahmad Muzakkir.
Masyarakat harus mengamati, program pasangan calon mana yang sesuai dengan mereka. Menjadi hak masyarakat untuk mengetahui program apa yang diusung pasangan calon, yang paling sesuai dengan keinginan masyarakat tersebut.
"Semoga ada kenaikan partisipasi pemilih. Oleh karena itu kami terus melakukan sosialisasi hingga tingkatan RT. Mereka yang akan membantu kita untuk menyampaikan pada masyarakat agar menggunakan hak pilih. Karena bagaimanapun cerminan demokrasi salah satunya terlihat dari tingkat partisipasi ini," harap Pjs Wali Kota.
Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Balikpapan, Sutadi menambahkan, Balikpapan sebagai beranda Ibu Kota Nusantara (IKN) menjunjung tinggi toleransi. Maka harapannya pilkada damai dapat terwujud.
"Semoga bisa berjalan aman, tidak ada sangketa. Tetap jaga persatuan dan kesatuan meskipun berbeda pilihan. Kami di sini bersama forkopimda dan perwakilan masyarakat berupaya menyamakan persepsi, bahwa pesta demokrasi harus disambut dengan gembira," tutur Sutadi.
Keberhasilan Pemilu membutuhkan kerjasama semua pihak, termasuk media. Maka diharapkan media bisa menjadi salah satu pendukung suksesnya pemilu melalui pemberitaan. "Bagaimana agar pemberitaan tidak menjadi potensi masyarakat pecah belah. Kita juga bersama-sama menangkal hoaks," tandasnya. (diskominfo/cha)