BALIKPAPAN - Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan mengikuti seminar penguatan pola asuh lingkungan keluarga KORPRI, Senin (18/11/2024) di Aula Balaikota Balikpapan. Kurang lebih ada 200 ASN terlibat, baik hadir langsung maupun melalui daring. Seminar yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) ini diisi olah dokter yang juga peresenter, Lula Kamal.
Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Balikpapan, Ahmad Muzakkir kembuka sekaligus mengikuti seminar bersama Ketua TP PKK Balikpapan, Yusi Marselena Ahmad Muzakkir. Kegiatan ini adalah bagian dari peringatan HUT ke-53 KORPRI di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan.
Pemateri, Lula Kamal menjelaskan mengenai pola asuh maupun gaya parenting untuk anak-anak zaman sekarang. Bagaimana memahami kebutuhan anak-anak dan pola asuh sesuai kebutuhan. Ia juga menyampaikan pola pengasuhan orang tua di masa lalu yang tak lagi dapat diterapkan untuk anak sekarang.
Pjs Wali Kota Balikpapan, Ahmad Muzakkir, mengatakan bahwa penting menjaga nilai-nilai keluarga di zaman ini. Melalui seminar ini ini diharapkan semua ASN dapat terus menjaga harmoni dan nilai-nilai dalam keluarga.
"Khususnya di tengah pengaruh globalisasi yang cenderung mendorong masyarakat menuju individualisme. Peran strategis anggota KORPRI sebagai teladan, baik dalam keluarga maupun masyarakat. KORPRI tidak hanya bertugas memberikan pelayanan publik, tetapi juga bertanggung jawab menciptakan lingkungan keluarga yang mendukung pembentukan karakter generasi penerus bangsa," tutur Ahmad.
Dirinya berharap Kegiatan ini dapat membangun semangat baru dalam pola asuh keluarga. Juga memperkuat komunikasi antara orang tua dengan anaknya. Dengan begitu akan tercipta hubungan yang erat. "Ini yang nantinya bisa jadi pondasi kuat dalam menghadapi tantangan sosial," ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan, Heria Prisni mengatakan, penguatan keluarga butuh peran penting orang tua dalam pendampingan tumbuh kembang buah hati.
"Secara umum dapat dipetakan bahwa aktivitas seorang anak terbagi dalam tiga dimensi waktu. Yaitu 8 jam di satuan pendidikan, 8 jam di lingkungan keluarga dan 8 jam di lingkungan sosial," bebernya.
DP3AKB berupaya membuka wawasan dan pola sosial anak yang harus diimbangi dengan pola asuh orang tua di dalam lingkungan keluarganya. Bahwasanya orang tua kerap sibuk bekerja dan anak menjadi kurang pengawasan.
"Maka kami harap seminar ini jadi momentum penguatan pola asuh keluarga dan jadi upaya menerapkan pola pengasuhan yang positif dalam keluarga yang dapat memberikan banyak manfaat untuk anak-anak kita semua," tandas Heria. (diskominfo /cha)