Taman Bekapai Masuk Inovasi Lomba Pepes Ikan Peda Brida Kaltim

BALIKPAPAN - Taman Bekapai Balikpapan, dengan hadirnya Bekapai Food Space dan sejumlah fasilitas lainnya masuk sebagai nominator dalam lomba inovasi Pepes Ikan Peda atau Penjaringan Peserta Inovasi Kreativitas Pelayanan Perangkat Daerah.

Diinisiasi oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), pada Rabu (20/11/2024) malam, tim penilai melakukan validasi lapangan didampingi Camat Balikpapan Kota, Roshin Suparlan. Rombongan tim penilai dipimpin oleh Analisi Kebijakan Ahli Muda Brida Kaltim, Adji Ismail.

Adji mengungkapkan, kunjungan ini adalah bentuk validasi lapangan hasil dari presentasi yang telah dilakukan sebelumnya. Inovasi Kecamatan Balikpapan Kota masuk 12 besar bersama dengan daerah lain. Antara lain kota Bontang, Kabupaten Berau dan lainnya.

"Jadi kami sudah terbagi dalam beberapa tim, dan saya bertugas di Balikpapan. Sementara anggota tim lain bertugas di daerah lainnya. Inovasi ini sendiri sudah ada sejak 2019 dan Balikpapan selalu masuk 6 besar," beber Adji.

Menurutnya dalam penilaian akhir nanti ada tiga besar dan tiga juara harapan. Inovasi yang masuk dalam Pepes Ikan Peda ini meliputi layanan publik, yang mana di Balikpapan adalah taman bekapai.

"Sebenarnya inovasi itu ada tiga. Jadi ada pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, dan inovasi lainnya," sebutnya.

Menurut validasi lapangan ini memang sengaja dilakukan mendadak untuk memastikan apa yang ada di lapangan sesuai dengan yang dipaparkan pada saat presentasi. Menurutnya Kecamatan Balikpapan Kota berpotensi masuk enam besar.

"Saya lihat yang menarik dari taman bekapai ini adalah sistem pengelolaannya yang sudah terintegrasi. Semua sudah ada, termasuk taman bermain anak. Jadi tidak hanya orang tua saja yang mendapatkan hiburan tapi juga anak-anak. Kemudian ada live music-nya juga," terangnya.

Sementara, Camat Balikpapan Kota, Roshin Suparlan mengatakan, inovasi Balikpapan Kota yakni Taman Bekapai Food Space ini sebenarnya sudah berjalan. Dan dalam pelaksanaannya tidak instan, perlu proses waktu dan banyak tantangan.

"Jadi karena sudah berjalan lama, ketika ikut inovasi ini kita sudah siap. Walaupun sebelum penilaian sudah ada perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan. Juga tambahan-tambahan inovasi supaya ada peningkatan dalam hal pelayanan publik," terang Roshin.

Beberapa hal yang dilakukan seperti memfasilitasi PKL atau pedagang kaki lima, meningkatkan UMKM, pedagang asongan, pengamen dan juru parkir. "Jadi semuanya kita bina, kita integrasikan dalam satu pengelolaan. Sehingga bisa tertata dan lebih tertib tanpa menghilangkan mata pencaharian mereka," jelas Roshin.

Selain itu Taman bekapi dipilih karena lokasinya yang strategis dan dekat dengan hotel-hotel besar. Dahulu, Taman Bekapai diakuinya cukup semrawut. Sehingga saat tamu datang, memberi kesan buruk Kota Balikpapan.

"Oleh karena itu kami termotivasi untuk menata di sini. Supaya supaya membawa nama Balikpapan, apalagi sekarang menjadi pintu gerbang ibu kota Nusantara. Kami harap ini bisa menambah penilaian bagus pada Kota Balikpapan," tuturnya.

Beberapa fasilitas dilengkapi seperti trotoar, tempat bermain anak, juga videotron. Pengamen pun setiap tahunnya diberikan pelatihan workshop. Ini bertujuan agar mereka tampil tidak sembarangan.

Selanjutnya beberapa hal yang akan terus dibenahi seperti penerangan maupun rekayasa parkir. "Jadi tantangan ke depan jangka menengah dan jangka panjangnya untuk bisa terus perbaikan dan inovasi," tandasnya. (diskominfo/cha)